Minggu, 22 Mei 2011

markusip

MARKUSIP
Keadaan sudah jauh berubah di tanah Mandailing. Dahulu kala, hingga tahun 70an, cara berpacaran antara pemuda dan gadis adalah dengan cara markusip. Semua orang Mandailing tahu cerita markusip ini.
Caranya si pemuda akan datang ke sebelah rumah si gadis, ataupun ke kolong rumah si gadis pada malam hari. Waktunya, tentu setelah diperkirakan ayah si gadis telah tertidur.
Pada malam hari itu, si pemuda akan memanggil nama si gadis dengan berbisik. Si gadispun akan menjawab dengan berbisik pula. Bila telah berlanjut perkenalan ini, si pemuda akan tahan berbisik-bisik dengan si gadis ini sepanjang malam. Begitulah sistem bercinta di Mandailing pada zaman dahulu. Sejak hati mereka bertaut, si pemuda tak akan bosan-bosannya datang untuk markusip ke rumah si gadis ini pada malam hari. Ada pemuda yang datang setiap malam. Ada yang lima kali seminggu. Tergantung berapa rindu si laki-laki. Cara markusip ini cuma sampai berbisik-bisik. Tak lebih dari itu. Yang paling lucu, bila si pemuda ada di kolong rumah si gadis. Dia akan tetap Berada di situ hingga pembicaraan mereka tuntas, atau mereka saling dapat mengobati rasa rindu mereka dengan pertemuan markusip itu.
Terkadang orang yang markusip akan saling mengenal setelah mereka membuat perjanjian untuk saling melihat. Bukan saling berjumpa. Sebab untuk berjumpa seorang gadis dan seorang pemuda, adalah sesuatu yang tabu di Mandailing pada zaman dulu. Jadi mereka cuma saling bertatapan dari jarak jauh. Dan malamnya markusip kembali. Si gadis tetap di dalam rumah. Dan si pemuda di kolong rumah. Begitulah cara markusip. Dalam acara markusip ini, biasanya akan membicarakan masalah percintaan atau masalah perkawinan mereka.
Si ayah atau si ibu tak pernah melihat gadis mereka bertemu lelaki. Tapi banyak di antara mereka telah punya hubungan cinta dengan cara bisik-bisik atau dinamakan markusip di tanah Mandailing. Begitulah yang dirasakan si pemuda kalau mau memadu kasih. Dia mesti mau ke kolong rumah si gadis di gelapnya malam. Tak perduli ada ular atau lipan di situ. Sementara si gadis di dalam rumah. Begitulah cara markusip. Tapi semua ini sudah tinggal cerita. Tak ada lagi masyarakat yang melakukan markusip si zaman sekarang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar